Tips Mengatasi Beberapa Masalah Pada Komputer

Senin, 26 Oktober 2009

1. PC Tidak Bereaksi, Saat Tombol Power Ditekan.

Permasalahan:


Anda menekan tombol power untuk mengaktifkan PC Anda, namun PC

tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Apa yang terjadi?


Solusi:


Jika hal ini terjadi pada PC Anda, ada beberapa kemungkinan yang harus

diperiksa satu per satu secara bertahap.


Langkah 1:


Periksa semua jaringan listrik, dari outlet AC sampai ke PSU (power supply

unit) PC Anda. Apakah sudah terpasang dengan sempurna. Mulai dari memastikan switch

PSU dalam posisi ON, ataupun sekiranya Anda menggunakan UPS (uniterruptable power

supply) dan/atau stabilizer AVR (automated voltage regulator). Pastikan semua dalam

posisi ON dan dalam keadaan berfungsi dengan baik.


Langkah 2:


Jika hal tersebut bukan penyebabnya, maka kemungkinan berikutnya baru

pada PC Anda. Pastikan semua kabel (terutama kabel power) dan komponen terpasang

dengan baik. Caranya dengan mebuka casing, kemudian menekan-nekan kembali

komponen dan konektor kabel yang ada. Adakalanya hal ini disebabkan karena konektor

yang tidak terhubung dengan sempurna. Perhatikan juga ATX 12V, yang dapat

ditemukan pada kebanyakan motherboard empat tahun belakangan ini. Motherboard tidak

akan beraksi, tanpa catuan daya dari konektor ini.


Langkah 3:


Ini akan cukup merepotkan. Lakukan pengecekan perangkat utama satu

persatu. Yang dimaksud adalah CPU dan motherboard. Pastikan keduanya masih

berfungsi dengan baik. Sebab katakanlah jika CPU rusak, sistem tidak akan menyala

sama sekali. Demikian juga jika motherboard rusak. Terutama untuk urusan catu dayanya

(MOSFET, jalur daya pada PCB dan seterusnya). Ini juga akan menyebabkan PC tidak

akan bereaksi sama sekali.


2. Fan, Harddisk Terdengar Putarannya, namun Layar Monitor Tetap Gelap.

Permasalahan:


PC bereaksi. Terdengar bunyi putaran kipas, dan tanda-tanda kehidupan

lain dari harddisk, drive optik dan lain-lain. Namun, monitor tetap gelap.


Solusi:


.setidaknya ini sedikit lebih baik dari masalah nomor 1. Untuk masalah ini,

sebaiknya mengandalkan tanda yang diberikan POST BIOS. Pastikan speaker casing

terpasang baik, sehingga Anda dapat mendengarkan POST berupa kombinasi bunyi beep

yang pasti tersedia pada kebanyakan motherboard. Atau pada beberapa motherboard

keluaran terbaru, juga tersedia buzzer yang terintegrasi pada motherboard.

Lebih mudah lagi jika motherboard disertai display BIOS POST code berupa dua seven

segment LED, yang akan menampilkan kode hexagesimal. Sekiranya Anda tidak tahu arti

dari kode tersebut (baik suara ataupun cahaya) atau bahkan kehilangan buku manual,

sekali lagi tidak perlu panik. Anda dapat coba membuka situs Bios Central

(http://www.bioscentral.com).


Harddisk


Menyimpan berbagai dokumen, lagu-lagu kesayangan format MP3, instalasi game 3D

(yang ukurannya hingga satuan gigabyte), beberapa, bahkan mengumpulkan video

download berformat DivX, atau master video digital hasil transfer dari handycam.

Tidaklah aneh jika harddisk dengan cepat penuh. Menambah harddisk pun, ternyata tidak

terlepas dari beberapa masalah yang mungkin saja timbul.


3. Sistem Tidak Mengenali Harddisk Baru.

Permasalahan:


Harddisk baru yang terpasang, tidak terdeteksi baik pada Windows

maupun BIOS sekalipun.


Solusi:


Intinya memasang dan mengonfigurasikan harddisk dengan benar. Harddisk

bukan termasuk komponen yang sulit dalam proses instalasi. Namun, ada beberapa

langkah yang harus dipastikan sudah dilakukan, saat memasang harddisk.


Langkah 1:


Pastikan harddisk sudah mendapatkan catudaya dari PSU. Kesalahan sepele

seperti ini bisa saja terjadi. Mengingat letak harddisk yang biasanya di bagian depan

casing. Terkadang Anda menghubungkannya dengan cabang power dari fan, yang tidak

mendapatkan pasokan daya dari PSU. Hal ini bisa juga diakibatkan minimnya jumlah

konektor daya dari PSU.


Langkah 2:


Pastikan setting master dan slave harddisk tepat seperti yang diinginkan. Atau

jika Anda ingin memanfaatkan konfigurasi pada cable select, pastikan menggunakan

konfigurasi tersebut pada kedua harddisk, lama dan baru Anda.


Langkah 3:


Jika Anda menginginkan memanfaatkan konfigurasi cable select, perhatikan

pemasangan kabel IDE pada harddisk. Beberapa kabel terbaru, sudah memberikan tanda

khusus, untuk membantu menentukan konektor mana yang akan dianggap sebagai

master, dan konektor mana yang akan dianggap sebagai slave. Jika tidak tersedia, cara

paling mudah adalah dengan aturan dasar berikut. Konektor yang terletak diujung

diperuntukkan sebagai master. Sedangkan konektor di tengah, akan dianggap sebagai

slave.


Langkah 4:


Jika itu semua belum dapat menyelesaikan masalah, maka alternatif

jawabannya ada pada setting BIOS. Pada pilihan utama Integrated Peripheral, biasanya

terdapat pilihan untuk IDE controller. Di sini juga terdapat pilihan untuk setting

controller harddisk SATA. Sekiranya Anda mengalami masalah serupa, saat ingin

menambahkan harddisk baru ber-interface SATA. Khusus untuk harddisk SATA dan

Windows, jangan lupa untuk menginstalasi driver yang biasanya disertakan oleh

produsen motherboard. Atau updatenya, tergantung chipset motherboard yang

digunakannya.


4. Harddisk Terdeteksi, namun Tidak Dapat Dioperasikan.

Permasalahan:


BIOS mendeteksi keberadaan harddisk. Namun tidak demikian dengan

Windows, bahkan DOS.


Solusi:


Ini bukan permasalahan besar. Yang perlu dilakukan adalah membuat partisi, dan

kemudian memformat harddisk baru tersebut. Karena harddisk yang baru tersebut belum

terformat dalam sebuah file system yang dapat dikenali Windows ataupun DOS. Ada

beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan dengan harddisk baru tersebut.


Kemungkinan 1:


Sekiranya Anda menginginkan menginstalasi harddisk baru tersebut

dengan operating system Windows 9x, maka diperlukan sedikit pengetahuan dasar

tentang perintah FDISK. Untuk yang satu ini, kami sangat menyarankan untuk

memanfaatkan perintah yang satu ini dengan didampingi rekan Anda yang sudah

berpengalaman.


Kemungkinan 2:


Jika Anda ingin menginstalnya dengan Windows 2000/XP ataupun

beberapa distro Linux terbaru sekarang ini, Anda tidak usah pusing lagi berhadapan

dengan perintah FDISK. Mereka menyediakan pilihan pada saat proses instalasinya.

Tinggal mengikuti langkah dan pilihan yang diberikan. Setidaknya akan lebih mudah

dibandingkan menggunakan perintah FDISK untuk kebanyakan orang.


Kemungkinan 3:


Jika harddisk baru tersebut akan dimanfaatkan sebagai harddisk

tambahan untuk penyimpanan data, hal ini akan lebih mudah. Misalnya selama ini Anda

sudah menggunakan operating system Windows XP. Dengan mengguna kan user yang

memiliki administrator rights Anda dapat melakukan hal berikut ini.

Cukup dengan masuk ke Disk Management. Salah satunya dengan cara klik kanan pada

My Computer, pilih Manage.

Perhatikan kolom bagian kiri. Kemudian pada Storage, pilih Disk Management. Dari sini

Anda dapat melihat dan mengatur harddisk baru Anda dengan lebih mudah.

Catatan: Berhati-hatilah saat menggunakan fasilitas yang tersedia pada Disk

Management. Jangan sampai salah memilih harddisk. Karena data yang di dalam

harddisk ataupun partisi dapat hilang. Demikian juga saat menggunakan FDISK ataupun

fungsi serupa yang tersedia pada proses instalasi operating system.


5. Instalasi Harddisk Baru Ekstra Besar.


Permasalahan:

Harddisk 200 GB tidak terdeteksi baik di BIOS, apalagi Windows.

Padahal, langkah pada tip ke 3 dan 4 sudah dijalankan semua. Napa ya?


Solusi:


Seiring dengan waktu dan kemajuan teknologi yang ada, maka produk massal

harddisk berukuran besar sudah tersedia di pasar. Dengan harga yang terbilang

terjangkau. Inti masalah ada pada penggunaan metoda LBA (Logical Block Addressing)

yang digunakan. Permasalahan untuk hal di atas, biasanya disebabkan karena harddisk

berukuran di atas 137 GB, menggunakan metoda LBA 48 bit.

Untuk itu, yang pertama perlu dilakukan adalah memastikan apakah BIOS yang

digunakan, sudah mendukung LBA 48 bit. Sebagai contoh di sini adalah dengan

menggunakan 48-bit LBA Test Program untuk Intel Application Accelerator

(http://support.intel.com/support/chipsets/iaa/sb/CS-009302.htm). Cukup dengan

menjalankan aplikasi sederhana 48lbachk.exe pada sistem.

Jika ternyata BIOS belum mendukung, maka diperlukan update BIOS. Perhatikan readme

yang tersedia pada update BIOS. Pastikan update yang akan digunakan, dapat

menyelesaikan masalah kompatibilitas harddisk LBA 48 bit.


Drive Optik


Perangkat yang satu ini mungkin sudah lama dijadikan andalan untuk urusan storage.

Berikut mungkin beberapa masalah yang dapat terjadi.


6. Software Burner Tidak Berfungsi pada Drive Optik Baru.

Permasalahan:


Misalnya, Anda terpaksa mengucapkan selamat tinggal pada CDRW drive

lama. Dan menggantinya dengan sebuah drive burner baru. Namun Anda baru menyadari,

bahwa software burner Nero andalan, tidak dapat digunakan dengan drive baru. Mengapa

demikian?


Solusi:


Pada awal masa jaya CD-RW drive, kebanyakan paket penjualan disertai dengan

software burner. Namun, sekarang juga banyak beredar drive optik yang tidak disertai

dengan software burner.

Perlu diketahui, lisensi yang diberikan OEM untuk paket penjualan. Dan dikhususkan

untuk produk yang dibundle. Dan Nero memiliki proteksi, sehingga hanya dapat

dimanfaatkan khusus untuk drive tersebut. Untuk terus memanfaatkannya dengan drive

burner baru, cara yang paling minim biaya adalah dengan meng-upgradenya. enggunakan

Nero 6 Reloaded Upgrade Downloadable Serial Number (www.nero.com, seharga

US$39,99). Ini lebih murah dibanding versi lengkapnya.


7. Kecepatan Write Tidak Secepat yang Dijanjikan.

Permasalahan:


Spesifikasi memang tidak menjanjikan 100% sesuai dengan kenyataan

yang ada. Namun jika diperlukan waktu write hingga dua kali ataupun lebih waktu yang

dijanjikan, tentu ada sesuatu yang salah. Apa penyebabnya?


Solusi:


Ini mungkin tidak akan begitu banyak terasa, bahkan untuk CD-RW drive yang

tercepat sekalipun. Namun, jika sudah beralih ke DVD burner drive, perbedaannya akan

sangat terasa. Bisa-bisa dibutuhkan waktu lebih dari 1 jam untuk menyelesaikan menulis

data pada media DVD berkapasitas 4,7 GB.

Yang perlu dipastikan adalah, baik harddisk ataupun drive optik yang digunakan, sudah

bekerja pada mode Ultra DMA (Direct Memory Access).

Cara mengeceknya, pada Windows XP dengan memperhatikan Device Manager. Buka

pada tree IDE controller. Dan lihat pada tab Advanced Setting. Perhatikan pada bagian

Current Transfer Mode. Periksa pada masing-masing IDE controller di mana harddisk

maupun drive optic terpasang.

VGA dan Display

Keduanya memang diperuntukkan untuk memanjakan mata penggunanya. Dengan VGA

yang lebih bertenaga, Anda akan mendapatkan frame rate yang lebih baik. Sedangkan

dengan display yang lebih baik, Anda akan mendapatkan resolusi dan refresh rate yang

tidak melelahkan mata. Namun, bukan berarti keduanya bebas dari masalah.


8. Driver Video Card Tidak Terinstalasi dengan Sempurna.

Permasalahan:


Kelihatannya proses instalasi driver berjalan sempurna. Namun setelah

sistem restart, ada peringatan box error: “cli.exe Application Error. The application failed

to initialize properly (0xc0000135). Click OK to terminate the application.” Apa

penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?


Solusi:


Beberapa pengguna video card dengan chipset VPU ATi Radeon pernah

merasakannya. Apalagi jika pernah mengupdate driver dan aplikasi pendukungnya

dengan menggunakan ATi Catalyst. Sebagai informasi, ATi Catalyst yang ditujukan

khusus untuk operating system Windows ini, dibuat dengan menggunakan Microsoft

.NET Framework SDK.

Operating system perlu ditambahkan dengan instalasi Microsoft .NET Framework. Yang

sekarang sudah tersedia adalah untuk versi 1.1.

Ini akan berguna sekiranya Anda juga akan menginstal aplikasi yang dibuat dengan

memanfaatkan Microsoft .NET Framework SDK. Untuk mengatasi semua masalah, yang

menyebabkan munculnya window pop up serupa.


9. Menghindari Pesan Kesalahan Saat Instalasi Update Driver VGA.

Permasalahan:


Bagaimana sebaiknya melakukan update driver VGA. Karena pada

beberapa kasus, sering terjadi muncul pesan kesalahan.


Solusi:


Memang tidak ada perintah khusus yang disertakan pada file instaler update

driver VGA, yang menyarankan untuk melakukan uninstall dari driver lama yang

sebelumnya ter-install. Namun, ada baiknya Anda melakukan pembersihan operating

system Anda dari driver lama yang pernah ada. Sebelum menginstalasinya dengan update

terbaru yang diinginkan.

Untuk para pengguna VGA dengan chipset ATi Radeon, Anda dapat dengan mudah

melakukan proses uninstall driver lama, beserta beberapa aplikasi pendukungnya. Karena

ATI juga sudah menyertakan ATi CATALYST Uninstaller, yang otomatis disertakan saat

proses instalasi driver ATI CATALYST.

Untuk yang lain, perlu trik tersendiri. Cukup banyak alternatif untuk membersihkan

driver-driver lama. Anda dapat memanfaatkan Driver Cleaner, yang sekarang sudah

tersedia Driver Cleaner 3.3, atau variannya Professional Edition (www.drivercleaner.net).


10. Memperbaiki Tampilan pada Monitor.

Permasalahan:


Anda sudah memilih monitor terbaik. Katakanlah sebuah Monitor TFTLCD,

atau “sekadar” monitor CRT merk terkemuka, yang sering memenangkan review

hardware. Namun tampilan yang dihasilkan tidak memuaskan. Apa yang harus

dilakukan?


Solusi:


Sehebat apapun setiap perangkat, tidak akan optimal tanpa konfigurasi yang

optimal. Begitu juga untuk monitor.

Kebanyakan monitor LCD memiliki tombol khusus AUTO (atau sejenis), untuk

konfigurasi secara otomatis. Sesuai dengan data yang dikomunikasikan antara monitor

dengan video card dengan DDC. Namun kadang tidak sempurna. Kebanyakan gangguan

moire masih terasa. Anda dapat menggunakan Monitor Test, dan mencoba

mengalibrasikan hingga gangguan moire minim.

Untuk monitor CRT, kebanyakan pada masalah tingkat contrast dan brightness. Contrast

akan mengatur kekuatan cahaya monitor. Tapi jika berlebihan akan melelahkan mata.

Brightness akan memperterang. Namun jika terlalu tinggi, akan kehilangan black level.

Dan pada beberapa kasus juga akan mengganggu tampilan fokus monitor.

Networking

Koneksi Internet DSL memang menawarkan kecepatan yang terbilang memuaskan.

Harga penawaran paketnya beragam, dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Namun,

masalah pun juga tidak terlepas darinya. Dan bukan hal yang mudah untuk membuat

sebuah Internet connection yang bebas dari masalah.


11. Router Hang, dan Perlu Direstart.

Permasalahan:


Awalnya, saat instalasi router, hal ini tidak pernah terjadi. Namun

belakangan ini, sering kali router hang dan perlu di-restart untuk mendapat koneksi

Internet pada PC yang terhubung dengan router.


Solusi:


Bahkan dengan konfigurasi terbaik sekalipun, router tetap saja bisa mengalami

hang. Biasanya hal ini disebabkan terlalu banyak permintaan koneksi pada waktu yang

bersamaan. Dan selama ini, satu-satunya cara mengatasinya adalah dengan restart router

(mematikannya dan kemudian menghidupkannya kembali).

Langkah 1: Sekiranya produsen router telah menyediakan update firmware, Anda bisa

mencobanya untuk mengupdate firmware untuk memperbaiki proses routing dan

mencegah crash pada router.

Langkah 2: Anda dapat melakukan tindakan pencegahan. Hal semacam ini juga bisa

disebabkan karena virus, juga spyware yang menyerang PC. Jalankan antivirus dan

antispyware yang telah ter-update, untuk mengecek masing-masing PC.

Langkah 3: Perhatikan aplikasi yang terinstal pada tiap PC client router tersebut.

Terutama beberapa aplikasi file sharing Peer to Peer (P2P). Aplikasi semacam ini juga

dapat menyebabkan hal tersebut. Jika tidak dikonfigurasikan dengan baik, software P2P

bisa saja membuka sharring permission-nya, sehingga jika request terlalu banyak

otomatis akan membebani kerja router Anda.


12. Koneksi dengan Wi-Fi Kadang Terputus.

Permasalahan:


Koneksi network dengan menggunakan Wi-Fi, sesekali terputus secara

tiba-tiba. Tanpa sebab yang jelas. Hal ini sesekali terjadi pada notebook Centrino yang

sudah dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi.


Solusi:


Biasanya ini disebabkan karena power saving mode. Notebook Centrino secara

default membuat fungsi ini enable dengan maksud untuk menghemat konsumsi baterai.

Cara paling mudah adalah dengan menggunakan aplikasi Intel PROSet (jika tersedia).

Atau melalui properties pada device WI-Fi ethernet, pada Network Connections.

Kemudian pilih Configure. Pada tab Adcanced, terdapat setting untuk mengoptimalkan

konsumsi daya. Ad Hoc Transmit Power, berpengaruh dengan jarak jangkau. Sedangkan

Power Management, akan menyesuaikan dengan kondisi baterai, dan waktu idle

notebook. Dan secara otomatis akan menurunkan konsumsi listrik dari baterai.

Hal ini, yang kemungkinan menyebabkan koneksi Wi-Fi terputus. Jadi ada dua alternatif

yang dapat dilakukan.


Pilihan 1:


Setting posisi maksimal untuk kedua fungsi ini. Apalagi jika Anda tidak

khawatir dengan kapasitas baterai yang tersisa. Karena tersedia tombol shortcut untuk

langsung mematikan fungsi Wi-Fi di kebanyakan notebook Centrino.


Pilihan 2:


Sesuaikan dengan gaya penggunaan notebook Anda. Pelajari waktu idle

penggunaan notebook. Dan mencobanya sesuai dengan kebiasaan penggunaan seharihari.

Tentunya Anda tidak ingin koneksi Wi-Fi Anda tiba-tiba terputus karena waktu idle

6 menit telah terlewati. Padahal Anda hanya meninggalkan notebook Anda, untuk

sekadar ke WC ataupun membuat secangkir teh hangat.


0 komentar:

Posting Komentar

  © Blogger template Noblarum by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP